Rabu, 09 April 2014

Info SBMPTN 2014

Latar Belakang

Seleksi bersama dalam penerimaan mahasiswa baru di lingkungan PTN  melalui ujian tertulis secara nasional yang selama ini telah dilakukan menunjukkan berbagai keuntungan dan keunggulan, baik bagi peserta mahasiswa, PTN, maupun bagi kepentingan nasional. Bagi peserta, seleksi bersama menguntungkan karena lebih efisien, murah, dan fleksibel. Hal ini dikarenakan adanya mekanisme lintas wilayah.

Berdasarkan pengalaman yang sangat panjang dalam melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui ujian tertulis, maka pada tahun 2014, Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) tetap menyelenggarakan ujian tertulis sebagai salah satu bentuk seleksi masuk PTN selain Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pelaksanaan Seleksi yang mengedepankan asas kepercayaan dan kebersamaan ini disebut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selain untuk lulusan tahun 2014, SBMPTN  dilaksanakan untuk memberi kesempatan kepada lulusan SMA/MA/SMK/MAK tahun 2012 dan 2013  untuk mengikuti seleksi pada tahun 2014.

Ujian tertulis menggunakan soal ujian yang dikembangkan sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan validitas, reliabiltas, tingkat kesu­lit­­an, dan daya pembeda yang memadai. Soal ujian tertulis SBMPTN dirancang untuk mengukur kemampuan dasar yang dapat memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi, yakni kemampuan penalaran tingkat tinggi (higher order thinking), yang meliputi potensi akademik, penguasaan bidang studi dasar, bidang sains dan teknologi (saintek) dan/atau bidang sosial dan humaniora (soshum). Selain mengikuti ujian tertulis, peserta yang memilih program studi Ilmu Seni dan/atau Keolahragaan diwajibkan mengikuti ujian keterampilan.

Tujuan

  1. Mencari dan menjaring calon mahasiswa yang diprediksi mampu menyelesaikan studi di perguruan tinggi dengan baik.

  2. Memberi peluang bagi calon mahasiswa untuk memilih lebih dari satu PTN lintas wilayah.
Ketentuan Umum dan Prasyarat

  1. Ketentuan UmumSBMPTN 2014 adalah mekanisme seleksi masuk PTN melalui Ujian Tertulis dan/atau Keterampilan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.

  2. Persyaratan
    1. Pendaftaran
      1. Lulus dari Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2012, 2013, dan 2014. Lulusan tahun 2012 dan 2013 memiliki ijazah SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara. Lulusan tahun 2014 sekurang-kurangnya telah memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dari Kepala Sekolah yang dilengkapi dengan pasfoto terbaru yang bersangkutan dan dibubuhi cap sekolah.

      2. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di program studinya.

  3. Penerimaan
    1. Lulus dari Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, lulus SBMPTN 2014, sehat, dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.
Pendaftaran

  1. Pendaftaran dilakukan secara online dan tata cara pendaftaran secara lengkap dapat dilihat pada laman http://pendaftaran.sbmptn.or.id.

  2. Tatacara pengisian borang pendaftaran ujian tertulis dan keterampilan dapat diunduh (download) dari laman http://download.sbmptn.or.id mulai tanggal 6 Mei 2014.

  3. Pendaftaran online dibuka dari tanggal 12 Mei 2014 pukul 08.00 WIB sampai dengan 6 Juni 2014 pukul 22.00 WIB.
Pendaftaran online dapat juga dilakukan melalui Plasa Telkom  dan PT Pos di seluruh Indonesia.

Jenis Ujian

  1. Ujian Tertulis
    1. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA).

    2. Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek) terdiri atas mata uji Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.

    3. Tes Kemampuan Dasar Sosial dan Humaniora (TKD Soshum) terdiri atas mata uji Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.

  2. Ujian Keterampilan
    1. Ujian keterampilan diperuntukkan bagi peminat Program Studi bidang Ilmu Seni dan Keolahragaan.

    2. Ujian Keterampilan Bidang Ilmu Seni terdiri atas tes pengetahuan dan keterampilan bidang ilmu seni.

    3. Ujian Keterampilan Bidang Ilmu Keolahragaan terdiri atas tes kesehatan dan kesegaran jasmani.   

    4. Ujian Keterampilan dapat diikuti di PTN terdekat yang memiliki program studi yang sesuai dengan pilihan peserta. Daftar PTN penyelenggara ujian keterampilan secara lengkap dapat dilihat di laman http://www.sbmptn.or.id.
Kelompok Ujian

Kelompok ujian SBMPTN terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

  1. Kelompok Ujian Saintek  dengan materi ujian TKPA dan TKD Saintek

  2. Kelompok Ujian Soshum  dengan materi ujian TKPA dan TKD Soshum

  3. Kelompok Ujian Campuran  dengan materi ujian  TKPA, TKD Saintek, dan TKD Soshum.
Setiap peserta dapat mengikuti kelompok ujian Saintek, Soshum, atau Campuran.

Kelompok Prodi dan Jumlah Pilihan

  1. Program Studi yang ada di PTN dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok Saintek  dan kelompok Soshum.

  2. Peserta dapat memilih program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti, yaitu:
    1. Kelompok ujian Saintek dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dari kelompok program studi Saintek,

    2. Kelompok ujian Soshum dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi dari kelompok program studi Soshum, dan

    3. Kelompok ujian Campuran dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi yang merupakan campuran dari  kelompok Saintek  dan  kelompok Soshum.

  3. Urutan dalam pemilihan program studi menyatakan prioritas pilihan.

  4. Peserta ujian yang hanya memilih 1 (satu) program studi dapat memilih program studi di PTN manapun.

  5. Peserta ujian yang memilih 2 (dua) program studi atau lebih, salah satu pilihan program studi tersebut harus di PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan program studi yang lain dapat di PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian.

  6. Daftar wilayah pendaftaran, program studi, daya tampung per PTN tahun 2014, dan jumlah peminat  program studi per PTN tahun 2013 dapat dilihat di laman http://www.sbmptn.or.id mulai tanggal 14 April 2014.
Biaya Seleksi Ujian Tertulis dan Keterampilan

  1. Biaya seleksi ditanggung bersama oleh Pemerintah dan Peserta.

  2. Biaya seleksi yang ditanggung oleh peserta sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) termasuk biaya ujian keterampilan.

  3. Biaya seleksi dibayarkan ke Bank Mandiri. Jika dalam suatu daerah tidak ada kantor pelayanan Bank Mandiri, maka biaya seleksi dapat dibayarkan melalui Kantor Pos setempat atau ATM Bersama.

  4. Biaya seleksi yang sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
  1. Jadwal Ujian Tertulis
    1. Selasa, 17 Juni 2014
      1. Tes Kemampuan dan Potensi Akademik (TKPA)

      2. Tes Kemampuan Dasar Saintek (TKD Saintek)

      3. Tes Kemampuan Dasar Soshum (TKD Soshum)

  2. Ujian Ketrampilan
    1. Ujian  Keterampilan dilaksanakan pada hari Rabu dan/atau Kamis, tanggal 18 dan/atau 19 Juni 2014
Pengumuman Hasil Ujian

Hasil ujian akan diumumkan pada hari Rabu, 16 Juli 2014 mulai pukul 17.00 WIB dan dapat diakses di laman http://www.sbmptn.or.id.

Peserta Pelamar Program Bidikmisi

  1. Calon peserta penerima Bidikmisi terlebih dahulu harus mempelajari prosedur pendaftaran program Bidikmisi melalui laman http://bidikmisi.dikti.go.id.

  2. Calon peserta penerima Bidikmisi terlebih dahulu harus mendaftar ke laman http://bidikmisi.dikti.go.id.

  3. Calon peserta penerima Bidikmisi yang dinyatakan memenuhi persyaratan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memperoleh Kode Akses Pendaftaran (KAP) dan Personal Indentification Number (PIN) untuk mendaftar SBMPTN melalui laman http://pendaftaran.sbmptn.or.id, tanpa harus membayar biaya ujian.

  4. Calon peserta penerima Bidikmisi yang dinyatakan tidak diterima melalui SNMPTN, dapat menggunakan KAP dan PIN yang dimiliki untuk mendaftar SBMPTN tanpa harus membayar biaya seleksi.

  5. Calon peserta penerima Bidikmisi yang telah dinyatakan lulus melalui SNMPTN dan berkeinginan untuk mendaftar SBMPTN, maka PIN yang telah diperoleh dinyatakan tidak berlaku dan yang bersangkutan harus membayar biaya seleksi dengan menggunakan KAP yang telah diperoleh sebelumnya.
Laman Resmi dan Alamat Panitia Pelaksana

  1. Informasi resmi mengenai SBMPTN dapat diakses melalui laman resmi http://www.sbmptn.or.id.

  2. Informasi resmi lainnya juga dapat diperoleh melalui Twitter @SekreSBMPTN, Facebook: www.facebook.com/PanitiaSBMPTN, Helpdesk: http://halo.sbmptn.or.id, dan call center 0804 1 456 456.

  3. Alamat Panitia SBMPTN 2014: Gedung Rektorat Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung 40135; Telepon (022) 842 88842; Faksimile (022) 842 88899.
Lain - Lain

Segala perubahan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan SBMPTN 2014 akan diinformasikan melalui laman http://www.sbmptn.or.id. dan Panduan Peserta SBMPTN 2014.

Senin, 07 April 2014

Motivasi Gagal

Ayo Habiskan.
Seseorang Mengingatkan ku...bahwa kesuksesan akan diraih bahkan sampai setelah kegagalan yang ke 20 an.. dari HRD Kalla Group 2013 n Pendiri FIM.
“Kenapa kita tidak boleh berhenti ketika gagal, alasannya adalah karena setiap masing-masing dari kita mempunya jatah kegagalan, maka jika ingin berhasil jangan pernah takut untuk menghabiskan jatah gagal kita. Habiskan sampai benar-benar kita berjumpa dengan keberhasilan kita.” (Peserta FIM )
Yang belum berhasil belum tentu karena lebih jelek, bisa jadi Allah punya rencana indah yang lain. Atau boleh jadi kegagalan adalah sebuah pil pahit yang bisa menyembuhkan kita dari penyakit kesombongan. Merenunglah beberapa saat tentang hal ini. (Peserta FIM )
Hari ini kita bisa bilang kegagalan adalah nestapa, saya berharap ; esok, atau suatu nanti kita akan mengatakan kegagalan adalah “Blessing In Disguise” sesuatu yang sebelumnya di anggap membawa keburukan ternyata di kemudian hari memberi kita banyak sekali keberuntungan. Namun ingat sesuatu yang sangat mungkin terjadi adalah ketika merasakan keberhasilan kita lupa bersyukur. Penulis berharap jangan sampai lupakan hal ini.(Peserta FIM )
Kegagalan adalah kekuatan, dengan kegagalan kita bisa dan mau tergerak untuk lebih belajar lagi dan belajar lebih. Dengan kegagalan kita bisa tergerak untuk memahami artinya semangat. Seperti yang penulis alami dalam beberapa hal, sering sekali bertemu dengan kegagalan misal kegagalan dalam mengikuti seleksi ini dan itu, sampai akhirnya belajar dari kesahalan hingga akhirnya di terima. Sederhana menurutku kegagalan adalah “Bonus Kisah” yang akan membuat kisah kita lebih inspiratif, lebih greget ketika berbagi pengalaman tentang kegagalan.(Peserta FIM )
Terima Kasih.

PENGORGANISASIAN MANUSIAWI


PENGORGANISASIAN MANUSIAWI

Oleh : Muhammad Saiful Islam
di kutip dari Praktek Pengorganisasian Di Simpul Belajar
(Ahc. Wazir Wicaksono dan Taryono Darusman)
di sadur dari : salman Ala

Konsep Pengorganisasian Humanistik

Pengorganisasian Manusiawi (Humanistik Organizing) sesungguhnya adalah sebuah pemikiran dan pola kerja yang telah ada dan berlangsung sejak berabad-abad yang lampau, yaitu serangkaian upaya membangun manusia untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik, lebih sejahtera dan adil dari sebelumnya dengan mengacu pada harkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya.
Pada harkat dan martabat kemanusiaan seutuhnya. Sebagai suatu rumusan konsep pemikiran dan pola kerja paling tidak sudah dikenal pada masa kehidupan Nabi Muhammad di tanah gurun pasir arab, cara-cara pengorganisasiannya diawali dengan secara diam-diam, dari rumah ke rumah. Sebelum beliau menyampaikan sesuatu, maka beliau terlebih dahulu melaksanakanya. Jadi, disamping bicara dengan lisan juga dilakukan dengan perbuatan, sikap, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari. Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, sabar, dan menggunakan bahasa yang halus dan lemah lembut serta dengan bahasa yang mudah dipahami. 
Muhammad memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan ‘sahabat’. Cara seperti ini menimbulkan rasa simpati yang luar biasa. Muhammad selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat kuat. Muhammad tidak pernah memaksakan kehendak, memberikan pemahaman secara rasional. Mengikuti atau tidak hal itu menjadi hak pribadi masing-masing.

Pada abad keduapuluh konsep dari pemikiran dan pola kerja Pengorganisasian Manusiawi tersebut menjadi populer kembali, sebagai reaksi perbaikan terhadap gagasan dan praktek-praktek pembangunan atau “modernisasi” yang ternyata berujung pada terinjak-injaknya harkat kemanusiaan dan pengurasan secara dahsyat berbagai sumber daya alam untuk kepentingan sekelompok kecil manusia di bumi ini.
Saul Alinsky dan Paulo Freire adalah sebagian dari tokoh-tokoh yang mengangkat kembali, dan mempraktekkan pemikiran dan pola kerja pengorganisasian manusiawi seiring dengan konsep yang telah dirumuskan oleh Lao Tse, walaupun terjadi perubahan-perubahan (tepatnya : penyesuaian) di tingkat teknis karena latar belakang dan kondisi manusia maupun jaman yang berbeda.
Semangat yang mendasari pilihan atas paradigma Lao-Tse tersebut pada dasarnya adalah mengembalikan harkat dan martabat manusia seutuhnya dalam berbagai gagasan dan proses pembangunan. Untuk itu strategi dasarnya adalah dengan jalan :
1. Menempatkan masyarakat sebagai SUBYEK utama pembangunan, baik dalam proses maupun pencapaian hasil pembangunan.
2. Gagasan suatu pembangunan masyarakat harus mengacu pada kepentingan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri; serta
3. Pembangunan harus bertumpu pada potensi dan kemampuan masyarakat. Jadi, pengorganisasian masyarakat bukan sekedar memobilisasi massa untuk suatu kepentingan, tetapi suatu proses pergaulan/pertemanan/persahabatan dengan suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menitik-beratkan pada inisiatif massa kritis untuk mengambil tindakan-tindakan secara sadar dalam mencapai perubahan yang lebih baik.

Prinsip-prinsip Pengorganisiran Manusiawi

Dalam menjalankan aktivitas pengorganisasian, prinsip yang harus dipegang dan dijadikan pedoman dalam berpikir dan berbuat bagi seorang pengorganisasi adalah :
  1. Membangun pertemanan/persahabatan dengan komunitas atau masyarakat.
  2. Bersedia belajar dari kehidupan komunitas bersangkutan.
  3. Membangun komunitas atau masyarakat dengan berangkat dari apa yang ada atau dimiliki oleh komunitas tersebut
  4. Tidak berpretensi untuk menjadi pemimpin dan “ketua” dari komunitas tersebut.
  5. Mempercayai bahwa komunitas memiliki potensi dan kemampuan untuk membangun dirinya sendiri hingga tuntas.

Prinsip tersebut dirumuskan dari satu cuplikan ajaran Lao Tse (700 sm) yang lebih kurang berbunyi sebagai berikut :
“Datanglah kepada mereka, hiduplah bersama mereka, belajarlah dari mereka, cintailah mereka, mulailah dari apa yang mereka tahu; bangunlah dari apa yang mereka punya; tetapi pendamping yang baik adalah, ketika pekerjaan selesai dan tugas dirampungkan, maka mereka berkata, “Kami sendirilah yang mengerjakannya”.

Kemudian, Paulo Freire menunjukkan model pengorganisasian manusia tradisional (pedesaan dan indegenouspeople) yang agraris. Salah satu ciri hidup manusia tradisional adalah lebih mementingkan keharmonisan hubungan dengan alam. Sehingga wajar apabila mereka menjadi terdidik dan terlatih untuk bisa berpikir positif terhadap berbagai fenomena dan pengalaman hidup, dan secara sosial punya kecenderungan kuat untuk tunduk dan patuh kepada orang atau pihak yang mereka anggap berlebih termasuk kepada penguasa. Karena hormatnya terhadap penguasa, mereka menjadi kurang peka terhadap gejala-gejala kehidupan di luar yang sangat dinamis dan tidak jarang disertai dengan kelicikan-kelicikan. Sehingga seringkali mereka menjadi obyek penyalahgunaan kekuasaan tanpa mereka sadari kerugiannya. Terhadap manusia tradisional ini Freire menekankan pentingnya pendekatan budaya dalam upaya membangun kehidupan yang lebih baik melalui kegiatan pendidikan yang dialogis dengan konsep humanistik, yang bertujuan membangun pemahaman baru namun masih dalam konteks setempat. Sehingga kelak bisa dihasilkan isi dan bentuk ekspresi budaya baru sebagai instrumen penting dalam mencapai kemajuan hidup.

Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang di cita-citakan.
(Marco).
Pengalaman sejarah perjuangan nasional merupakan contoh kongkrit yang memperlihatkan bahwa keinginan terbebas dari belenggu penjajahan menjadi sebab dasar rakyat pada saat itu untuk bertindak. Namun perubahan yang hendak dicapai sangatlah tidak mungkin terwujud ketika massa rakyat dibiarkan bodoh, dan perjuangan pembebasan tersebut tidak akan efektif ketika tidak ditunjang dengan alat perjuangan yang efektif dalam hal ini adalah organisasi. Salah satu ciri karakteristik dari organisasi pergerakan nasional pada waktu itu adalah adanya usaha-usaha yang nyata dalam upaya membebaskan kesadaran rakyat yang masih terjebak dalam kesadaran semu, terbelenggu dalam penindasan kolonialisme serta feodalisme.
Upaya perbebasan ini dapat diamati dan dikategorisasi ke dalam program-program yang dijalankan dan ingin di capai oleh organisasi. Kategori program-program tersebut secara umum mencirikan program-program idiologi, politik dan organisasi. Dalam implementasinya antar satu program dengan program yang lain tidak dapat dipisahkan.

Program Idiologi Manusiawi adalah bagaimana menumbuhkan, membangkitkan dan mengembangkan kesadaran manusiawi.
Program Organisasi terkait bagaimana memperluas basis dan struktur perlawanan hal ini diyakini bahwa perubahan tidak akan terwujud dari sekelompok minoritas tetapi dari mayoritas rakyat yang terpimpin, terdidik dan terorganisir.
Program Politik terkait bagaimana perjuangan politik organisasi dalam memperjuangkan hak-hak manusiawi yang dilakukan (meliputi pembangunan jaringan, aliansi, dan front baik ditingkatan local, nasional maupun internasional).


Saran
Ada beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi para aktivis yang mulai bergairah untuk melakukan pengorganisiran manusiawi, yaitu :
1.      Jujur dan bisa menetapi janji,
2.      Menjaga sopan santun,
3.      Selalu kreatif,
4.      Gigih dan ulet,
5.      Bersikap Luwes,
6.      Memiliki rasa humor yang tinggi,
7.      Memulai pekerjaan dan aksi dari yang kecil-kecil terdahulu,
8.      Mempunyai target yang jelas kepada siapa pengorganisiran akan dilakukan,  
9.      Membentuk dan menyiapkan tim kecil lokal yang nantinya akan berfungsi sebagai pengorganisir lokal.